DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang..........................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2
A. Pengertian
proposisi oposisi .................................................................................... 2
B. oposisi sederhana ..................................................................................................... 2
C. oposisi komplek
…………………………………………………………………………... 3
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 4
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 4
B. Saran ........................................................................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Telah
kiata ketahui logika atau mantiq mempelajari cara bernalar yang benar dan kita
tidak bisa melaksanakanya tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi
premisinya.bila kita bandingkan dengan sebuah bangunan, premis itu adalah batu,
pasir dan semennya. Sedang proses penalaran itu bagan arsitekturnya.
Dalam
mempelajari ilmu ini kita pasti akan menemukan sub bahasaan mengenai proposisi
dan oposisi, disisni kami akan mencoba sedikit mengulas mengenai pembahasan oposisi
proposisi atau proposisi oppositif.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa pengertian oposisi?
2.
Macam-macam oposisi dan pembagianya?
C.
Tujuan.
1.
mengetahui definisi dari oposisi
2.
memahami dan mengerti macam-macam oposisi dan pembagianya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian oposisi proposisi
Oposisi
proposisi dalam ilmu logika diartikan dengan pertentangan antara dua
pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan disini diartikan
juga dengan hubungan logis, yaitu hubungan yang didalamnya terkandung adanya
suatu penilaian benar salah terhadap terhadap dua pernyataan yang
diperbandingkan.
Adapun
dua pernyataan yang diperbandingkan atu dihubungkan itu dapat juga keduanya
berbentuk pernyuataan yang terdiri dari satu term, dan dapat juga keduanya
berbentuk pernyataan yang terdiri dua trem sebagai subyek dan predikat yang
disebut dengan proposisi kategoris.
Dengan
adanya perbedaan pernyataan ini maka oposisi dibedakan antara dua macam :
1.
Oposisi sederhana (oposisi satu trem), oposisi yang
berupa hubungan logis antara dua pernyataan tunggal atas dasar trem yang sama,
tetapi berbeda dalam kualitas atau kuantitas atau berbeda kedua-duanya.
Contoh
: semuanya adalah korupsi
Pernyataan
tunggal dalam contoh ini, term sebagai predikatnya adalah “korupsi” .pernyataan di atas dihubungkan secara logis dengan
bentuk pernyataan lain yang sama termnya, tetapi berbeda kualitas dan
kuantitasnya.
Contoh
: ada sebagian yang tidak korupsi
Hubungan
dua pernyataan tunggal inilah disebut dengan
oposisi sederhana.[1]
Berdasarkan
perbedaan dan persamaan kualitas dan kuantitasnya, ,maka dapat di bedakan
antara empat macam oposisi sederhana.
a.
Oposisi kontraris :pertentangan antara dua pernyataan universal
atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya.
Contoh : semuanya adalah korupsi : semuanya tidak ada yang
korupsi.
b.
Oposiosi subkontraris : pertentangan antara dua pernyataan
particular atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya.
Contoh : sebagian adalah sarjana hokum : sebagian bukan
sarjana hokum.
c.
Oposisi kontradiktoris : pertentangan antara dua pernyataan atas
dasar satu term yang sama, tetapi berbeda kuantitas dan kualitasnya.
Contoh : semuanya adalah benar : ada sebagian yang tidak
benar.
d.
Oposisi subalternasi : pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term yang sama dan
berkualitas sama, tetapi berbeda kuantitasnya.
Contoh : sebagian adalah seniman : semuanya adalah seniman.
2.
Oposisi komplek
Oposisi
yang berupa hubungan logis antara dua pernyataan atau dasar dua term yang sama
sebagai subyek dan predikat, tetapi berbeda dalam kuantitas atau kualitasnya
atau berbeda kedua-duanya[2].
Menuriut DR.W. Poespoprodjo, oposisi komplek adalah
proposisi yang subjek dan predikatnya atau juga kedua-duanya merupakan
term-term yang komplek[3]
Pernyataa
yang terdiri dari dua term sebagai subyek dan predikat disebut proposisi
kategori, sedang perbedaan dalam kuantitas atau kualitasnyaatau
kedua-duanya disingkat dengan rumusan “berbeda dalam sesuatu hal” oleh karena
itu secara singkat oposisi komplek ini dapat didefinisikansebagai berikut :
pertentangan antara dua proposisi kategorisdengan term yang sama dan berbeda
dalam sesuatu hal. Contoh :
Semua
peserta bimbingan test perintis Yogyakarta ingin masuk perguruan tinggi negeri.
Dihubungkan
dengan pernyataan.
Ada
peserta bimbingan test perintis Yogyakarta ingin masuk perguruan tinggi negeri.
Oposisi
komplek dibedakan antara tiga macam:
a.
Oposisi parallel : merupakan hubungan antara dua pernyataan
particular dengan dua term yang sama tetapi berbeda dalam kualitasnya.
b.
Oposisi kontradiktorik : merupakan pertentangan antara dua
pernyataan kategoris dengan term yang sama namun berbeda kuantitas dan
kualitasnya.
c.
Oposisi eksklusif : merupakan pertentangan antara dua pernyataan
universal kategoris yang berbeda kualitas, atau pertentangan dua pernyataan
berkualitas sama tetapi berbeda kuantitas, dengan term-term yang sama.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Oposisi
proposisi dalam ilmu logika diartikan dengan pertentangan antara dua
pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan disini diartikan
juga dengan hubungan logis, yaitu hubungan yang didalamnya terkandung adanya
suatu penilaian benar salah terhadap terhadap dua pernyataan yang
diperbandingkan.
Macam-macam
oposisi
1.
Oposisi sederhana (oposisi satu trem), oposisi yang berupa hubungan
logis antara dua pernyataan tunggal atas dasar trem yang sama, tetapi berbeda
dalam kualitas atau kuantitas atau berbeda kedua-duanya
a.
Oposisi kontraris :pertentangan antara dua pernyataan universal
atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya.
b.
Oposiosi subkontraris : pertentangan antara dua pernyataan
particular atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya.
c.
Oposisi kontradiktoris : pertentangan antara dua pernyataan atas
dasar satu term yang sama, tetapi berbeda kuantitas dan kualitasnya.
d.
Oposisi subalternasi : pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term yang sama dan
berkualitas sama, tetapi berbeda kuantitasnya.
2.
Oposisi komplek
Oposisi yang berupa hubungan logis antara dua pernyataan atau dasar
dua term yang sama sebagai subyek dan predikat, tetapi berbeda dalam kuantitas
atau kualitasnya atau berbeda kedua-duanya[4].
Oposisi
komplek dibedakan antara tiga macam:
a.
Oposisi parallel : merupakan hubungan antara dua pernyataan
particular dengan dua term yang sama tetapi berbeda dalam kualitasnya.
b.
Oposisi kontradiktorik : merupakan pertentangan antara dua
pernyataan kategoris dengan term yang sama namun berbeda kuantitas dan kualitasnya.
c.
Oposisi eksklusif : merupakan pertentangan antara dua pernyataan
universal kategoris yang berbeda kualitas, atau pertentangan dua pernyataan
berkualitas sama tetapi berbeda kuantitas, dengan term-term yang sama.
DAFTAR
PUSTAKA
DR.W. Poespoprodjo, 1999, logika scientifika,penerbit pustaka
grafika
Ms, Bakry Noor, 1986, logika praktis, penerbit LIBERTY, Yogyakarta
Said fadlil an-nadwi, 2005, terjemah sullamul munauraq, penerbit al
hidayah, Surabaya
[1] Noor Ms Bakry, lokika praktis, (Yogyakarta :liberty,1986), hlm 66
[2] . Noor Ms Bakry, lokika praktis, (Yogyakarta :liberty,1986), hlm 74
[3] Logika scientifika, DR.W, poespoprodjo
[4] . Noor Ms Bakry, lokika praktis, (Yogyakarta :liberty,1986), hlm 74