PORTOFOLIO
MODEL MODEL PEMBELAJARAN
NAMA
: RIFQI ROSYADI
DOSEN
: IMAM AZHAR, M.Pd
A. PENGERTIAN
Model
pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu
pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.[1]
1. Model Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan ketiga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan.yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Ada tiga hal yang harus dipahami. Pertama CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, kedua CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata,
1.a. kelebihandankelemahan
a. Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai
dengan potensi yang dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.
b. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif
b. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif
2.b.Kelemahan dari model pembelajaran CTL :
·
Dalam pemilihan informasi atau
materi dikelas didasarkan pada kebutuhan siswa padahal,dalam kelas itu tingkat
kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru akan kesulitan dalam menetukan
materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa tadi tidak sama
·
Tidak efisien karena membutuhkan
waktu yang agak lama dalam PBM.
2. Model Pembelajaran Kooperativ
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
2.a.. kelebihan model pembelajaran
cooperative
•
mengajarkan siswa menjadi percaya
pada guru
•
kemampuan untuk berfikir
•
mencari informasi dari sumber lain
dan belajar dari siswa lain
2.b.. kekurangan model
pembelajarankooperativ
·
Guru khawatir bahwa akan terjadi
kekacauan dikelas. Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan guru mengkondisikan
kelas atau pembelajaran dilakuakan di luar kelas seperti di laboratorium
matematika, aula atau di tempat yang terbuka.
3. Model Pembelajaran Kuantum
Proses
pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif
tidak membosankan. Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus ganti strategi
dengan menggunakan multi media, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif,
proses belajar saat ini boleh dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif,
komunikatif dan berorientasi pada tujuan.[2]
3.a. kelebihan
·
Pembelajaran kuantum berpangkal pada
psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan
konsep kuantum dipakai.
·
Pembelajaran kuantum lebih bersifat
humanistis, bukan positivistis-empiris, “hewan-istis”, dan atau nativistis.
3.b.kekurangan
·
Membutuhkan pengalaman yang nyata
·
Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan
motivasi dalam belajar
·
Kesulitan mengidentifikasi
ketrampilan siswa.
4. Model pembelajaranTematik
Pembelajaran
tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna
kepada siswa, Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang emnjadi
pembicaraan.
5. Model pembelajaranPaikem
PAIKEM adalah
singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan.
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. [3]
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. [3]