Informasi

HEREDITAS DAN LINGKUNGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA




ILMU JIWA BELAJAR
MAKALAH
DiajukanUntukMemenuhiTugas Mata Kuliah Semester III
“HEREDITAS DAN LINGKUNGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA”
logo staidra baru banget







DosenPembimbing:
Drs.H.Ach.Rofiq,M.Ag.M.Sc

Oleh
RIFQI ROSYADI
WINATUL AZIZAH
SHOLIHAH
SUMILIS


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAD
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
2013

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmaanirrohiim……
Segalapujibagi Allah denganizin-NYA terlaksanasegalakebajikandandiraihsegalamacamkesuksesan.Termasukdiselesaikan pula makalahiniinsyaAllahdenganbaik.
SholawatsertasalamsemogatercurakankepadaNabi Muhammad, yang kepadabeliauditurunkanwahyuilahi Al-Qur’an, semogatercurah pula kepadakeluargadansahabat-sahabatbeliausertaseluruhumatnya yang setia.
Dalamkesempataninipenulismengucapkanterimakasih yang sebesar-besarnyaatasterselesaikannyamakalahsederhanaini yang menerangkansedikittentangHEREDITAS DAN LINGKUNGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA.
Dengandemikianpenulismenyadaribahwadalampenyusunanmakalahtentuterdapatbanyakkekurangan, untukitu saran dankritik yang membangun kami harapkan.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         
                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                                                                                                 Lamongan, 7 APRIL 2013
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               

           




                                                                                 LAMONGAN,  29 OKTOBER 2013

                                                                             
                                                                                                        PENULIS






DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................... .....    i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ .....    ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. .....    iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... .....    1
A.    LatarBelakang.................................................................................................. .....    1
B.     RumusanMasalah.............................................................................................. ......   1
C.     Tujuan............................................................................................................... ......   1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... .....    2
A.    Pengertian hereditas dan lingkungan ............................................................... .......  2
B.     Pengaruhhereditasdanlingkungan terhadap pertumbuhan.....................................2
C.     Pengaruhhereditasdanlingkungan terhadap perkembangan...................................  4
D.    Kontribusi yang salingberhubungandarihereditasdanlingkungan........................5
E.     Pandangan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia...................................................................................................................    6
F.      F.Persamaan dan perbedaan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensidenganpandanganislam....................................................................................................           6
BAB III PENUTUP .................................................................................................... .....    7
A. Kesimpulan.............................................................................................................. .....    7
B. Saran ....................................................................................................................... .....    7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. .....    8








BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Masing-masing individu lahir kedunia dengan suatu hereditas tertentu. Ini berarti, bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan/pemindahan dari cairan-cairan “germinal” dari pihak orang tuanya. Di samping itu individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungan, baik lingkungan fisik, psikologis maupun lingkungan sosial. Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi dari hederitas dan lingkunga. Agar kita mengerti dan mengontrol perkembangan tingkah laku manusia, kita hendaknya mengetahui hakikat dan peranan masing-masing (hereditas dan lingkungan).


B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Pengertian hederitas dan lingkungan
2.      Pandangan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia.
3.      Persamaan dan perbedaan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi dengan pandangan islam
4.      Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan
5.      Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan
6.      Kontribusi yang saling berhubungan dari hereditas dan lingkungan

C.     TUJUAN
Memberi wawasan tentang konsep hereditas dan lingkungan , serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia.
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    pengertian hereditas dan lingkungan
Hereditas dapat di artikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya. MenurutWitherington, hereditasadalahsuatu proses penurunansifat-sifatataubenihdarigenerasikegenerasilain, melalui plasma benih, bukandalambentuktingkahlakumelainkanstrukturtubuh.

Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah alam sekitar diluar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup segalah materil dan stimuli didalam dan diluar individu, baik yang bersifat fisiologis,psikologis, maupun sosial kultural.[1]
B.     Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan

1.      Penemuan dari Abbot Gregor mandel (1867)
Setiap hasil pengamatan oleh Mendel dianalisis dengan menghasilkan kesimpulan yang terkenal dengan sebutan “Hukum Mendel”. Hukum Mendel ini dilaporkan dalam sebuah paper pada tahun 1865 yang kemudian diterbitkan tahun 1866. Hukum Mendel terdiri atas tiga item, masing-masing berbunyi sebagai berikut :

a.       Sifat-sifat warisan/turunan dihasilkan oleh apa yang disebut Mendel “elements” atau “factors” yang diteruskan dengan tidak berubah dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.

b.      Dalam masing-masing individu, elemen-elemen atau faktor-faktor itu berbentuk pasangan-pasangan, di mana dalam satu pasangan dua elemennya mempunyai pengaruh yang berbeda, salah satu elemen mendominasi elemen lainnya sehingga dapat dikatakan, bahwa elemen yang satu adalah “dominant” dan elemen yang lain “recessive”.

c.       Ketika benih-benih terbentuk di dalam individu, para anggota masing-masing pasangan elemen memisahkan diri dari pasangan-pasangan lainnya sehingga membentuk pasangan baru di mana satu dari dua elemen yang berpasangan berasal dari masing-masing induk (orang tuanya), dan ini diturunkan kepada keturunan/anak cucunya.[2]



2.      Penemuan T.H. Morgan (1907).
Setiap kromosom organisme mengandung banyak gen. Dua gen atau lebih yang terdapat pada satu kromosom disebut tertaut gen (gen linked). Peristiwa terbentuknya gen tertaut ini disebut tautan atau pautan. Gen-gen yang tertaut tersebut rnempunyai dua sifat beda dan terletak pada kromosom yang sama. Selain itu, gen-gen ini tidak dapat memisahkan diri secara bebas, terutama pada gen-gen yang letaknya berdekatan, mereka cenderung memisah secara bersama-sama.

Teori ini dikembangkan oleh Morgan dan Sutton pada tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll). Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl). Adapun hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip : ungu : merah = 3 : 1. Berikut ini contoh persilangan tanaman ercis yang memiliki tautan gen.[3]


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIc5-Btv7mSBEtMkMPr8cL9iljSqNlgUr9EgVD0X_yLdiKny0lt3NJxWoDN6mnQrk8zGGXWkvXwQ0__q-4GoYS9JDdrsKg-qXNLVNaVBrq0ksymAOgfbvSt776d2A6pud90DGJjtkeqac/s400/persilangan+tautan+gen.png





3.      Proses hereditas dalam pertumbuhan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari proses hereditas adalah sebagai berikut :
a.       Sifat-sifat pribadi manusia pada umumnya tergantung pada pengaruh kombinasi-kombinasi “genes”
b.      Sel-sel benih dari masing-masing orang tua( ayah dan ibu berisikan bermacam-macam kombinasi “genes” sebagai akibat dari adanya pembiakan sel-sel.
c.       Sel-sel dari ayah dan dari ibu bertemu dan beriteraksi menghasilkan organisme baru yang membentuk berbagai macam kombinasi “genes” pada anak keturunannya.[4]

4.      Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan
Tingkah laku manusia dapat diaadakan, terdiri atas empat macam:
a.       Insting (aktifitas yang hanya menuruti kodrat dan tidak melalui belajar)
b.      Habits (kebiasaan yang dihasilkan dari latihan atau aktivitas yang berulang ulang)
c.       Native behavior (tingkah laku pembawaan, mengikuti mekanisme hereditas)
d.      Aqcuired behavior (tingkah laku yang didapat sebagai hasil belajar).

C.    Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan
a.      Pewarisan sifat genius
Pewarisan genius menurut Francis Galton adalah merupakan pewarisan dari hereditas. Hal ini dia peroleh dari hasil penelitian yang dilakukannya terhadap beberapa keluarga. Para psikolog pun akhirnya tidak setuju, menurut mereka Galton lalai dalam melakukan penelitian. Psikolog itu adalah A. de Candolle, dia berpendapat bahwa yang mempengaruhi adalah factor lingkungan bukan hereditas. Hal ini didukung oleh Henry H. Goddard (1912) yang telah membuktikan pendapat dari Candolle.
Pertumbuhan mental adalah hal yang perlu diteliti karena sangat mempengaruhi pada individu. Seorang ilmuwan yang sudah melakukan penelitian yaitu Winthrop N. Kellogg. Dia melakukan penelitian terhadap anak yang berusia 10 bulan dan anak simpanse yang berumur 7,5 bulan. Setelah melakukan penelitian yang cukup lama, Kellog telah menemukan jawabannya. Perkembangan mental simpanse dengan manusia ternyata lebih cepat pada masa itu. Lalu dalam perkembangan selanjutnya simpanse mengalami penurunan berganti yang anak manusia lebih cepat berkembang. Hal ini membuktikan bahwa adanya pengaruh hereditas terhadap perkembangan individu dalam setiap kehidupannya.[5]

b.      Penelitihan tentang pertumbuhan anak kembar
Ada dua macam anak kembar, masing-masing yaitu :
1.      Fratemal twins ; yaitu saudara kembar yang tumbuh dari sel-sel telur yang berbeda.
2.      Indentical twins ; yaitu saudara kembar yang tumbuhsatu sel telur saja.[6]
Penelitian yang dilakukan terhadap anak kembar. Hal ini telah dilakukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Edward L. Thorndike. Dia melakukan penelitian terhadap anak kembar sebanyak 50 pasang anak. Setelah diadakannya penelitian itu ternyata dapat disimpulkan bahwa nilai yang didapat hampir sama. Tes juga diberikan kepada anak yang tidak kembar juga, dan ternyata hasilnya lebih baik yang ada dalam kembar. Hal ini membuktikan bahwa hereditas sangatlah mempengaruhi pertumbuhan kemampuan si anak dalam pembelajarannya. Penelitian ini juga dilakukan oleh Wingfield Holzinger dan Mc. Nemar hasilnya pun sama dengan yang didapat oleh Edward.[7]
D.    Kontribusi yang saling berhubungan dari hereditas dan lingkungan
1.      Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan fisik,
Sumbangan hereditas : tinggi , bentuk, kerangka, dan struktur badan disebabkan oleh pertumbuhan potensi potensi atau sifat-sifat dalam gen.
Sumbangan lingkungan : segenap pengaruh hereditas itu dapat di ganggu olehlingkungan yang abnormal. Terlebih lebih kesehatan jasmaniyah dan kehidupan itu sendiri tergantung pada baik-tidaknya pemeliharaan.
2.      Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan mental.
Sumbangan hereditas : bukti-bukti menunjukkan, bahwa anak-anak yang lahir dengan berbagai  kapasitas mental, dengan berbagai potensi musik, melukis, menyanyi, menukang, berpidato dan sebagainya, dalam batas-batas tertentu adalah tumbuh dan berkembang secara genetis.
Sumbangan lingkungan : lingkungan-lingkungan yang baik dibutuhkan untuk mengembangkan kapasitas mental pada taraf-taraf yang diharapkan.
3.      Dalam bidang kesehatan mental dan emosi serta kepribadian
Sumbangan hereditas : manusia dilahirkan dengan struktur sistem jasmaniah seperti saraf, kelenjar-kelenjar, dan organ-organ yang semua itu  menentukan stabilitas emosi serta membedakan kapasitas mental.
Sumbangan lingkungan : sudah jelas jika ada anak-anak yang tinggal dalam lingkungan yang bersi dan sehat, yang dalam keluarganya itu penuh kasih sayang dan ramah tamah, maka besar kemungkinan anak itu tumbuh dan berkembang dengan mental dan emosi yang baik.
4.      Dalam hal sikap-sikap, keyakinan, dan nilai-nilai.
Sumbangan hereditas : posisi dan pandangan hidup sangat banyak tergantung pada kapasitas-kapasitas pribadi yang dalam batas tertentu adala diwariskan.
Sumbangan lingkungan : sikap-sikap, keyakinan, nilai-nilai itu kebanyakan berkembang dari kultur dimana mereka dilahirkan. Yang kemudian sangat dipengaruhi oleh ego, pribadi dan belajar. Karena itu ,lingkungan ikut membentuk sikap-sikap, keyakinan, dan nilai-nilai pada individu.[8]
E.     Pandangan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia.

 1. Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diproleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alm bebaqs ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah John Locke.[9]

2. Aliran Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.

3. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.[10]

F.     Persamaan dan perbedaan aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi dengan pandangan islam
Al-Qur’an sebagai acuan dasar pendidikan Islam dalam menerangkan teori belajar mengajar telah memberikan konsep terhadap pemikiran yang terdapat aliran nativisme, empirisme dan konvergensi. Dalam hal ini, al-Qur’an menegaskan bahwa pembawaan seorang anak (peserta didik) sejah lahirnya disebut fitrah, dan fitrah ini adalah dasar keagamaan yang dimiliki oleh setiap orang. Fitrah menurut al-Qur’an di samping dapat menerima pengaruh dari dalam (keturunan) juga dapat menerima pengaruh dari luar (lingkungan). Untuk mengembangkan fitrah ini, maka pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting peranannya.


BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Hereditas dapat di artikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya. MenurutWitherington, hereditasadalahsuatu proses penurunansifat-sifatataubenihdarigenerasikegenerasilain, melalui plasma benih, bukandalambentuktingkahlakumelainkanstrukturtubuh.
Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah alam sekitar diluar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup segalah materil dan stimuli didalam dan diluar individu, baik yang bersifat fisiologis,psikologis, maupun sosial kultural.
Al-Qur’an sebagai acuan dasar pendidikan Islam dalam menerangkan teori belajar mengajar telah memberikan konsep terhadap pemikiran yang terdapat aliran nativisme, empirisme dan konvergensi. Dalam hal ini, al-Qur’an menegaskan bahwa pembawaan seorang anak (peserta didik) sejah lahirnya disebut fitrah, dan fitrah ini adalah dasar keagamaan yang dimiliki oleh setiap orang. Fitrah menurut al-Qur’an di samping dapat menerima pengaruh dari dalam (keturunan) juga dapat menerima pengaruh dari luar (lingkungan). Untuk mengembangkan fitrah ini, maka pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting peranannya
2.      Saran
Dalam hal ini kami meminta masukan berupa kritik dan saran dari para pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih sempurna lagi, dan harapan kami makalah ini bermanfaat bagi penambambahan wawasan kita dalam dunia pendidikan agama islam ini.





















DAFTAR PUSTAKA

Shalahuddin , mahmud. 1990. Pengantar psikologi pendidikan, surabaya
Soemanto, wasty. 2006. Psikologi pendidikan. Jakarta : PT RINEKA CIPTA



 http://biomansmaitnh.blogspot.com/2011/08/hereditas-bag-6.html





[1] Wasty soemanto, psikologi pendidikan hal 82-84

[2]Ibid.
[3]. http://biomansmaitnh.blogspot.com/2011/08/hereditas-bag-6.html
[4]Wasty soemanto, psikologi pendidikan ,hal89
[5]http://supendikok.blog.com/2011/06/25/hereditas-dan-lingkungan/
[6][6]Wasty soemanto, pesikologi pendidikan
[7]. http://supendikok.blog.com/2011/06/25/hereditas-dan-lingkungan/
[8].wasty soemanto, psikologi pendidikan

[9]Mahfud shalahuddin, pengantar psikologi pendidikan
[10]http://ichaldanlainting.blogspot.com/2013/03/makalah-empirisme-navitisme-konvergensi.html